KARUNIA SINAR MATAHARI YANG BERLIMPAH

"Jauh lebih sulit untuk membuat orang sehat daripada membuat mereka sakit - De Forest Clinton Jarvis"


Kita mungkin bertanya mengapa daun berwarna hijau. Atau, kalau Anda adalah orang yang suka mengagumi keindahan semesta, bagaimana mungkin ada tanaman dengan rasa dan aroma yang berbeda-beda serta bunga dengan aneka warna : merah, kuning, hijau, putih, orange, atau kombinasi berbagai warna yang demikian indah? Pencipta alam semesta ini adalah seniman Maha Agung. Kita harus kembali bersyukur, Sang Pencipta menempatkan kita di bawah matahari khatulistiwa sehingga bisa menikmati segenap manfaat dari ciptaan-Nya. Semua itu diberikan melalui sinar matahari.

Salah satu bahan pangan yang berlimpah dan dapat memberikan kecukupan gizi yang diperlukan tubuh untuk hidup sehat adalah sayur-sayuran hijau. Dari mana warna hijau itu? Bagaimana daun bisa menjadi "pabrik makanan" yang memberikan manfaat bagi tubuh manusia? Semua itu bermula dari zat hijau daun yang disebut klorofil. Ini adalah pigmen atau zat warna yang terkandung dalam kloroplas, yang tersebar dalam sel-sel daun.

Klorofil menyerap dan memantulkan sinar matahari dalam gelombang yang berbeda. Klorofil menyerap sinar matahari dalam spektrum warna ultraviolet, yaitu violet dan biru serta inframerah, yaitu merah, jingga (orange) dan kuning. Proses ketika klorofil mengubah energi sinar matahari menjadi energi kimia disebut fotosintesis.

Daun menjadi "pabrik makanan" sebagai tempat kerja klorofil untuk mengolah (menggabungkan) unsur
anorganik (C, H, O) menjadi molekul organik, yaitu senyawa glukosa (karbohidrat), dengan bantuan sinar matahari. Yang menarik bahwa setelah makanan yang berupa glukosa (karbohidrat) dihasilkan, daun juga memberikan oksigen sebagai hasil kerja klorofil. Tanpa oksigen dari daun, kita tidak bisa bernapas.

Sinar matahari yang berlimpah memberikan kita kesempatan untuk menyantap sayur-sayuran hijau yang menyehatkan tubuh. Sayur-sayuran hijau kaya akan kalsium. Kalsium sangat penting untuk kesehatan tulang.

Sayuran hijau juga memiliki rasio atau perbandingan kalsium dan fosfat yang tinggi sehingga mudah diserap tubuh. Bila tubuh kita kurang mineral fosfat, akan menyebabkan sulitnya penyerapan kalisum. Kandungan kalsium dan fosfat yang seimbang dalam sayuran hijau akan membuatnya mudah diserap oleh tubuh.

Selalu menghadirkan sayuran hijau dalam menu makan keluarga merupakan garansi bagi kesehatan tulang. Osteoroposis menjauh dan Anda bisa berjalan tegap hingga usia lanjut. Osteoporosis itu menyusutkan massa tulang. Karena itulah, kecenderungannya orang-orang berusia lanjut memiliki tubuh yang lebih pendek dari yang sesungguhnya.

Untuk melawan osteoroposis atau pengeroposan tulang, para pakar obat herbal menyarankan mengkonsumsi bayam. Resepnya sederhana saja yaitu : menurut Prof. Hembing Wijaya Kusuma, ambil 2 ons bayam, celup sebentar dalam air yang mendidih, di blender, dan dicampur dengan dengan 200 cc susu kedelai, lalu diminum. Itulah resep untuk mencegah osteoporosis. Sangat mudah dilakukan dan jauh lebih murah daripada Anda membeli susu formula untuk mencegah osteoporosis.

Selain mengandung zat warna hijau (klorofil), daun juga mengandung zat warna (pigmen) karotenoid yang biasa ditemukan pada tomat, wortel, atau bit. Kok bisa? Pigmen karotenoid seperti merah, kuning atau jingga tidak terlihat karena klorofil atau zat warna hijau demikian kuat dalam daun. Jadi, yang terlihat pada daun adalah nuansa hijau sehingga warna yang lain seperti karotenoid tidak terlihat. Itu pula yang terjadi dengan pigmen warna antosianin, yaitu merah tua dan ungu.

Nah, betakaroten yang tidak terlihat pada sayur hijau tidak berarti tidak ada, bukan? Jadi, betakaroten bukan hanya milik wortel atau tomat, tetapi juga ada pada daun pepaya, daun singkong, bayam, atau brokoli.

Jadi jelas pula bahwa sayuran hijau juga berlimpah betakaroten yang merupakan suatu senyawa antikanker yang ampuh. Senyawa anti kanker disumbangkan oleh carotene, coumarin, flavanoids, isoflavonoids, lignans, lemonoids, polyphenols, dan sterols.

Sayuran hijau juga kaya dengan kandungan vitamin C. Pasti Anda akan bilang, bahwa bukankah itu lebih banyak pada jeruk atau jambu? Memang benar, tetapi juga tidak perlu buru-buru berbelanja jeruk impor di supermarket untuk menikmati khasiat vitamin C atau membeli suplemen vitamin C. Sebab, vitamin C juga banyak terdapat dalam sayuran hijau. Vitamin C akan memberikan kekuatan daya tahan tubuh karena membantu menghasilkan sel darah putih yang melindungi tubuh dari infeksi. Daun pepaya, daun singkong, kobis, sawi, kangkung, atau bayam adalah sayuran hijau yang mengandung vitamin C. 

Sayuran hijau juga mengandung vitamin E. Vitamin ini dikenal sebagai antioksidan alamiah yang melindungi
sistem kekebalan tubuh, menghambat proses penuaan, dan menghambat kepikunan. Bayam, sawi, dan kobis adalah contoh sayuran hijau yang mengandung vitamin E.

Bila kita cermati, sayuran hijau dengan kandungan karotenoid, vitamin C dan vitamin E adalah antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk melawan radikal bebas yang mencemari hidup kita. Mari kita belajar dari orang Sunda, yang suka menikmati lalapan. Semuanya adalah daun-daunan hijau. Semua sayuran hijau bisa dimakan mentah dalam keadaan segar. Kandungan zat gizinya belum berubah karena proses pemasakan. Semua vitamin, mineral, serat, dan beragam khasiat fitofarmaka bisa langsung diperoleh tubuh. Lalapan daun hijau sangat beragam, mulai dari kemangi, pucuk daun jambu mete, daun poh-pohan, kenikir, daun pepaya, kecipir, hingga beragam daun tumbuhan yang berkhasiat obat seperti pegagan, sambiloto, atau purwaceng.

Sayuran hijau juga memberikan serat makanan yang bermanfaat untuk pencernaan. Serat itu berguna untuk mengeluarkan kotoran dan toxin dari dalam usus, membantu menyerap kolesterol darah dan mengontrol kadar gula darah, serta memberikan efek kenyang. Serat merupakan unsur penting dalam makanan meski tidak mengandung nilai gizi. Kebutuhan serat setiap hari harus terpenuhi dari sayuran hijau agar terhindar dari gangguan kesehatan.

Berbagai manfaat sayuran hijau bagi kesehatan memang berawal dari klorofil. Zat warna hijau pada daun itulah yang memanfaatkan sinar matahari untuk memberikan berbagai khasiat dan kebaikan sayuran hijau. Dengan kata lain, kita yang hidup di bawah kelimpahan sinar matahari tropis sungguh tidak ada alasan untuk menjadi kurang gizi dan sakit.

Sayangnya, kelimpahan sayuran hijau tidak menyebabkan pola makan kita menjadi seimbang. Penelitian WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia menemukan bahwa penduduk Indonesia hanya makan 2,5 porsi sayur dan buah per hari dari 5-9 porsi sayur dan buah yang disarankan untuk hidup sehat. FAO (Food and Agricultural Organization) atau Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia juga menemukan fakta bahwa di Indonesia konsumsi sayur baru 40 kg per kapita per tahun dan masih jauh dari angka yang direkomendasikan, yaitu 73 kg per kapita per tahun. Atau, setiap hari orang Indonesia hanya mengkonsumsi sayuran rata-rata 109,5 gram atau sekitar 1 ons per hari. Inilah yang kita semua perbaiki bersama-sama kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.

Tuhan telah menciptakan matahari dan menyematkan klorofil pada sehelai daun agar tersedia sayur-sayuran
hijau yang memberikan kesehatan dan umur panjang. tidak ada jalan bagi kita selain mensyukuri dan menikmatinya di meja makan keluarga.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url