ANAK ANDA HARUS DIBUDAYAKAN MEMAKAN BERAGAM SAYURAN
Anak
anda harus dibudayakan makan sayuran sejak dini. Masa awal pertumbuhan
anak-anak terutama pada periode 0-5 tahun sering disebut sebagai periode usia
emas (golden age). Kebiasaan makan yang dibentuk oleh orang tua akan
menentukan budaya makan mereka selanjutnya. Pokok soalnya adalah pola makan
yang terbentuk akan menentukan bagaimana status kesehatan mereka hari ini dan
kelak di masa depan.
Sayangnya, keluhan orang tua seringkali senada.
Ini menyangkut anak yang tidak mau dan enggan makan sayur. Tentu saja semua
orang tua ingin agar anak mereka sehat. Orang tua juga tahu bagaimana
pentingnya sayur-sayuran bagi kesehatan anak-anak. Tetapi tidak jarang pula,
masih banyak yang mengabaikan pentingnya makan sayur bagi kesehatan anak.
Kita mengetahui bahwa sayur-sayuran hijau
merupakan sumber vitamin dan mineral yang dibutuhkan anak-anak dalam masa
pertumbuhan. Misalnya, sayur bayam sebagai sumber vitamin A tidak saja penting
untuk penglihatan, tetapi juga untuk pertumbuhan. Tentu saja penjelasan yang
rasional sulit dipahami oleh anak-anak. Di sinilah orang tua membutuhkan
kecerdikan untuk membangun rasa suka anak pada sayur-sayuran.
Membudayakan makan sayur sejak dini pada
anak memang penting artinya. Kalau sejak awal mereka jarang bertemu
sayur-sayuran dalam menu makannya, tentu sulit mengharapkan mereka menyukai
sayur-sayuran ketika besar, kata orang "bisa karena biasa". Begitu
pula budaya yang harus dibangun dan diciptakan. Kebiasaan makan sayur yang
dilakukan berulang-ulang oleh anak-anak akan menjadi sebuah kebiasaan di masa
mendatang. Dari kebiasaan, akan menjadi pola makan. Dari pola makan, akan
terbentuk sebuah sistem yang teratur. Inilah yang melahirkan budaya makan dalam
keluarga.
Namun, menanamkan kebiasaan dengan cara
"bisa karena biasa" menghadapi tantangan eksternal karena kehadiran
media komunikasi modern yang menyebarkan budaya makan yang salah sehingga
menjadi gaya hidup yang dianut anak-anak kita. Kehadiran makanan modern yang
disebut makanan cepat saji menjadi pilihan bergengsi anak-anak. Pilihan jenis
makanan tersebut memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang, yaitu tinggi
kalori, protein, lemak, garam, dan kolesterol, tetapi rendah serat.
Dampak dari kebiasaan menikmati fast
food atau junk food menyebabkan meningkatnya prevalensi
obesitas pada anak-anak dan bahkan terjadi secara global. Kegemukan pada
anak-anak meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke dan darah tinggi ketika
mereka dewasa dan tua. Kita sudah menemukan fakta bahwa penyakit jantung
merupakan pembunuh terbesar di dunia. Anak-anak sekarang ini sudah banyak yang
mengalami diabetes dan darah tinggi di usianya yang sangat dini.
Membudayakan
makan sayuran hijau dalam keluarga sangat penting bagi kesehatan
anak-anak. Sayuran hijau yang kaya vitamin dan mineral akan memberikan
kecukupan zat gizi yang merupakan pengatur bagi berlangsungnya proses
metabolisme dalam tubuh terutama pada anak-anak dalam tahap pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat. Kekurangan vitamin dan mineral akan menghambat
pertumbuhan dan menghambat perkembangan sel-sel otak yang menentukan kecerdasan
mereka.
Dibawah ini beberapa tips yang bisa dilakukan
orang tua untuk menanamkan budaya makan sayur pada anak-anak :
- Orang tua harus memberi contoh. Orang tua yang suka sayur-sayuran akan ditiru oleh anak-anak sehingga mereka juga suka sayur.
- Orang tua harus sabar bahwa anak yang tidak suka makan sayur tidak sama dengan tidak mau sama sekali. Suka makan sayur adalah sebuah proses. Anak-anak memerlukan penyesuaian pada indera pengecap mereka. Sebab itu, lidah mereka perlu dibiasakan tahap demi tahap. Hal ini bisa kita lihat pada bayi saat diberi nasi tim pertama kali yang terdiri dari nasi, hati ayam, bayam, seledri, wortel dan tomat, akan sulit menerima karena lidahnya sejak lahir sampai usia 6 bulan hanya mengenal rasa ASI.
- Anak-anak yang sudah mengerti bisa dijelaskan bahwa nasi tim yang mereka sukai waktu bayi berasal dari sayur-sayuran seperti bayam, wortel, seledri, daun bawang, dan tomat. Jelaskan kegunaan sayur-sayuran tersebut untuk tubuhnya. Biarkan mereka terlibat menyiapkan dan bertanya. Rasa suka mereka bisa dari suasana interaktif dan keterlibatan mereka dalam menyiapkan sayur-sayuran.
- Perlu variasi menu makan yang terdiri dari sayur-sayuran sehingga tidak membosankan bagi anak-anak. Orang tua perlu kreatif dan memiliki banyak gagasan dalam menyiapkan masakan sayur.
- Kalau orang tua suka berkebun dengan menanam sayuran di pekarangan, libatkanlah anak-anak. Beri mereka kesempatan menyemai benih, menanam bibit, merawat, memberi pupuk, dan memanen sayur yang mereka tanam. Anak-anak akan bangga dan merasa berharga jerih payah mereka bisa dinikmati seluruh anggota keluarga. Rasa bangga itu akan direalisasikan oleh mereka dengan cara menyukai sayuran yang mereka tanam dan panen sendiri.
- Jangan memaksa anak-anak makan sayur karena akan melahirkan perlawanan dalam diri mereka. Ini bisa menjadi bumerang karena anak-anak menjadi anti sayur.
- Temukan idola anak-anak dan jelaskan bahwa idola mereka suka makan sayur sehingga menjadi orang hebat yang berprestasi.
Demikian
artikel singkat tentang "membudayakan
anak makan sayuran", semoga ada banyak manfaatnya bagi anda
sekalian dan mohon maaf bila terdapat kata atau kalimat yang salah. Wassalamu
'alaikum Wr. Wb.
Referensi
: Budidaya sayuran hijau dan dari berbagai sumber.